![]() |
Sumber: google |
Hingga sampailah mereka di hutan yang amat lebat.
"Ora koyok saiki, alase wis gundul, plontos."
Pandawa dan Ibundanya memutuskan untuk beristirahat di bawah pohon kelapa. Eh bukan dink, pohon beringin kayaknya. Mereka tak menyadari kalau ternyata hutan ini masuk kawasan Perhutani kerajaan Pringgadani. Sang Raja bernama Prabu Arimba, raksasa yang lebih besar dari Hulk, mungkin seukuran patung liberty. Sebab, Pringgadani memang negerinya kaum raksasa.
Sang Prabu yang diberitahu oleh ajudannya yang menjadi kepala CIA nya kerajaan bahwa ada orang asing yang tidak membawa paspor alias ilegal masuk ke negerinya. Sang Prabu menjadi murka, kemudian mengutus adiknya untuk mengamati lebih dekat. Yaitu Dewi Arimbi yang juga berwujud raksasa. Boso jowone raseksi.
"Nek jaremu yo, Ra Seksi blass."
Saat itu Arimbi sedang mengintip. Dan melihat dengan mata kepala sendiri, bukan lewat Google Earth apalagi CCTV. Werkudara atau Bima sedang menebang pohon dengan tangan kosong, tidak pakai kapak, tlabung, opo maneh geraji mesin. Seketika itu, Arimbi terpesona oleh ketampanan dan kekarnya badan Bima yang mirip atlet binaraga. Intinya, Arimbi langsung jatuh bangun aku mengejarmu.
"Huss, iku lak lagu dangdut jeh."
Eh maksudnya jatuh cinta pada pandangan pertama.
"Lha ngono lo sing bener. Ciye, suit-suit. Senenge reekk."
Arimbi terkesima, terpesona, terpana, dan ter... ter...yang lain. Jantungnya berdegub keras dag dig dug dug dug seperti suara bedug. Ia mendekati Bima. Setelah berhadapan, pipinya merona merah muda.
"Tapi kan Arimbi raksasa jeh, mosok iso merona."
"Ya bisa dong, namanya juga lagi kasmaran. Wis ah, menengo. Tak terusno critane."
Meskipun berwujud raksasa dan buruk rupa, tapi Arimbi memiliki kejernihan hati dan ketulusan cinta. Itulah yang menjadi modal utamanya. Cintanya tulus terhadap Bima. Meski ditolak berkali-kali oleh sang pujaan hati, ia maju terus pantang mundur. Maju tak gentar membela yang bayar hehe. Sampai-sampai ia bersimpuh di kaki Bima, agar diterima cintanya. Kemana pun Bima pergi, ia ikuti. Sambil menggandol di kaki Bima.
"Dadi Bimo mlaku ambek nyeret-nyeret Arimbi ngono, wah terlalu dramatis iku bro."
![]() |
Sumber: google |
Ibunda Pandawa trenyuh hatinya mendengar penuturan Arimbi. Beliau pun mengucapkan kata-kata motivasi untuk menghibur bocah raksasa perempuan ini.
"Nduk, biarpun wajahmu jelek, tapi kecantikan hatimu memancarkan pesona yang indah. Sesungguhnya kamu perempuan yang cantik."
![]() |
Sumber: google |
"Dian sastro mah lewat"
Sekarang gantian, Bima yang terpesona sampai melongo. Ia berdecak kagum terhadap perubahan yang terjadi pada Arimbi.
"Tak cepetno ae yo critane?."
Bima kemudian meminang dan menikahi Arimbi dengan maskawin seperangkat alat perang dibayar tunai. Ijab-qabul berjalan lancar. Para saksi mengatakan sah. Mereka pun berbulan madu ke Paris dan hidup berbahagia. Sakinah mawaddah warohmah amin.
Tak lama berselang, "eh agak lama dink."
Lahirlah jabang tetuka yaitu Gatotkaca, Superman Tanah Jawa. Yang kelak menjadi salah satu panglima Perang ketika Bharatayuda terjadi. The end.
Komentar
Posting Komentar