Sebuah kisah tentang harapan
Dan pengorbanan
Pada sejarah yang kini berubah
Menjadi sepotong kenangan
Tak ubahnya legenda di alam nyata
Sang Naga yang perkasa
Ingin menjadi manusia
Melingkarkan Tekad dan kesabaran tanpa cela
Pada bumi dan gunung ini
Ia menunggu dengan setia
Restu dewata
Seorang diri
Berteman sunyi
Hingga musim silih berganti
Ratusan tahun terlewati
Sampai sejengkal jarak menuju sempurna
Tapi apalah daya
Sebab titah tak dapat terbantah
Ia jengah pun pasrah
Biarlah kepastian itu terjadi
Manusia-manusia serakah membuat ulah
Membuat luka di sekujur badannya
Tanpa mengeluh ia bertahan
Dalam derai air mata
Setiap tetes darah akan menjadi kutukan
Anak kecil yang tubuhnya penuh koreng jelmaan Sang Naga
Menuntut haknya
"kembalikan semua yang kalian curi dariku."
Tapi ah, percuma saja
Ketamakan telah membutakan mereka
Sebatang lidi akan menjadi awal petaka
Banjir besar melanda
Dan menenggelamkan seisi desa
Telaga itu yang kini tersisa
Aku di sini
Di bawah rimbun daun trembesi
Menghisap rokok yang asapnya membumbung tinggi
Aku melayang
Melintasi dimensi waktu
Hingga aku sampai pada masa itu
Menyaksikan sepenggal kisahmu
Aku ingin Berteriak
Aku tercekat. Suaraku hilang
Aku hanya mampu melihat dan mendengar kau merintih
Mataku mengembun dan berujung gerimis
Seseorang dari belakang menepuk pundakku
"Mari kita pulang."
Dan matahari bersembunyi di balik kegelapan
Komentar
Posting Komentar