![]() |
Presidium Sidang |
Libur nasional menyambut hari raya Natal jatuh tepat pada hari senin. Maka bisa kalian bayangkan padatnya arus lalu-lintas di jalan. Libur dobel. Sejak sabtu sore banyak orang yang memilih pulang kampung. Semua alat transportasi umum bakal penuh sesak oleh penumpang. Dan benar, teman-teman saya sembilan orang yang sejak sore sudah berada di Terminal Bungurasih harus rela bosan menunggu hingga jam sepuluh malam. Tak ada satu pun bus yang longgar, semuanya penuh. Mereka akhirnya harus menyewa mobil Elf. Saya terus berkomunikasi dengan mereka lewat grup Whatsapp. Alhamdulillah, akhirnya mereka bisa berangkat. Semoga perjuangan kalian tak sia-sia, teman-teman.
![]() |
Mas Angga dan Pak Rafif |
Sampailah saya di Terminal Nganjuk. Banyak penumpang yang turun. Ibu di sebelah tempat saya berdiri ikut turun. Saya seperti menemukan surga yang berwujud sebuah kursi penumpang. "Fuihh!" Akhirnya punggung saya bisa bersandar. Lalu-lintas masih padat merayap. "Di hutan Saradan pasti macet parah" batinku. Dugaan saya ternyata benar, kemacetan paling parah memang terjadi. Hampir dua jam. Setelah melewati Hutan itu, perjalanan pun mulus kembali.
Teman saya, mas Hendro ternyata sudah menunggu saya di Terminal Gendingan Ngawi. Ia berangkat dari Tulungagung. Kami kini tinggal menunggu jemputan. Lima belas menit menunggu di Musholla, dua orang anak berseragam SMA menghampiri kami.
![]() |
Pena Award |
Sebuah karya tulis, sekecil apapun itu layak untuk dihargai. Pena Award FLP Jatim pun digelar. Penghargaan demi penghargaan pun diberikan. Teman saya Ivan menerima penghargaan sebagai penulis favorit disusul oleh masTeguh yang menerima piala sebagai penulis puisi terpuji. Disusul kemudian oleh dua teman saya yang lain.
![]() |
Foto berjamaah |
Seperti Pemilu kecil. Sidang pun dilanjutkan dengan agenda pemilihan ketua baru. Terpilihlah empat bakal calon, Mas Angga, Mas Baim, Mbak Zie dan Pak Rafif. Namun dua kandidat calon memilih mundur. Tak bersedia dicalonkan. Mbak Zie dan Mas Baim duduk kembali ke kursi peserta. Tinggal dua calon yang akan maju. Singkat cerita Pak Rafif terpilih kembali setelah mengalahkan Mas Angga dengan selisih hanya tiga suara. Sebuah kemenangan dengan perlawanan sengit. Namun dibalik itu semua, ketika sebuah jabatan telah berada di pundak, maka tanggung jawab besar menanti. Sebuah amanah harus dipikul. Perjuangan pun dimulai.
![]() |
Perjalanan pulang |
Mari kita pulang.
Komentar
Posting Komentar