Langsung ke konten utama

Ngaji Sholawat Muhammad

Sudah lama sebenarnya saya mendengar tentang pengajian "Sholawat Muhammad" dari teman-teman. Ada keinginan untuk ikut tapi belum ada kesempatan. Sore tadi, dikasih tahu sama teman kalau sabtu malam jam 20.00 WIB di tempatnya pak Alfan ada pengajian.

Wah ini kesempatan, begitu pikir saya. Ya, harus saya sempatkan untuk hadir. Pengajian rutin ini biasanya diadakan satu bulan sekali. Setelah Isya' saya berangkat, nggak begitu jauh dari rumah. sampai disana
orang-orang sudah ramai dan baru saja dimulai acaranya dengan pembacaan tawasul.


Dengar-dengar sih, Gus Qohar mau datang. Beliau adalah pimpinan "Sholawat Muhammad". saya juga penasaran ingin ketemu dengan beliau. Dulu saya sempat berdo'a kepada Allah, Ya Allah suatu saat nanti pertemukan saya dengan Gus Qohar. aamiin

Sekitar setengah jam setelah acara dimulai, akhirnya beliau datang. Para jamaah pun berdiri menyambut dan menyalami beliau. Beruntung sekali saya bisa bertemu dan bersalaman dengan beliau. Selesai pembacaan "Sholawat Muhammad" kemudian kami para jamaah makan dan berbincang santai. Sesekali, Gus Qohar bercanda sambil memberi nasehat kepada kami. Acara ditutup do'a oleh beliau yang diaminkan oleh seluruh jamaah.

(ditulis tgl 30/06/2013)

Komentar

  1. kalau ada lagi tolong dikabari tempat dan waktunya, saya pernah ikut di bojonegoro pengen ikut lagi tapi saya sekarang tinggal di surabaya. (085732295152 umar)

    BalasHapus
    Balasan
    1. saya juga baru pertama kali ikut mas, diajakin sama teman. beruntung sekali pas ada Gus Qohar.
      di kampung saya biasanya diadakan hari sabtu akhir bulan. di sidorejo kel pakal surabaya. di tempatnya Pak Alfan.

      Hapus
  2. Hari jumat besok malam di tanggulangin rumah haji sukri

    BalasHapus
  3. sms saja kalau mau ada shalawat muhammad di no. ini 085231066475 (ruddi-bojonegoro), terima kasih..kalau di bojonegoro saya kadang ikut jama'ah shalawat muhammadnya gus mustakim.

    BalasHapus
  4. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  5. Ikuti jadwal kegiatan sholawat muhammad di grup facebook " Shalawat muhammad syaikhona kahar "

    BalasHapus
  6. Terima kasih infonya. Salam kenal

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

NYEKAR DI MAKAM SIMBAH

Pagi ini sehabis subuh. Aku dan kakak sepupuku sepakat untuk berangkat ke Nganjuk. Kami ingin nyekar/ berziarah ke Makam simbah. Harusnya kemarin aku pulang, tetapi tidak jadi. Maka, pagi inilah rencanaku berhasil kuubah menjadi kenyataan.  Makam desa ini tanahnya becek sepertinya sisa hujan kemarin. Banyak daun-daun trembesi yang gugur mengotori permukaan tanah makam. Petugas makam mungkin lupa membersihkan atau memang sengaja dibiarkan agar anak cucu Sohibul makam lebih peduli dan punya inisiatif untuk menyapu dan memungut dedaunan itu.  Hari ini, sehari menjelang Ramadan. Banyak orang membawa tas kresek berisi bunga tabur. Rasanya memang tidak lengkap jika sowan dengan tangan kosong. Orang-orang sibuk berdoa, melanjutkan harapan-harapan baik untuk sanak keluarga yang sudah lebih dulu "pulang" ke kampung asal. Alam ruh, barzah.  Simbahku telah lama berpulang. Mungkin "di sana" beliau juga sedang bersiap menyambut datangnya ramadan. Bulan dilipatgandakannya segala ...

NEGERI HALIMUN

Sumber gambar: pixabay.com Kawanan Zebra berlari di jalanan. Ada pula Gajah, Badak, Serigala, yang memenuhi jalan. Ia    mengucek matanya. Seakan tak percaya dengan apa yang ia lihat. Di dalam rumah-rumah pun sama. “Ini tidak benar, ini hanya mimpi.” Ia mencubit lengan kemudian menampar pipinya. Terasa sakit. Kenapa semuanya tiba-tiba berubah dalam sekejap? apa yang terjadi sebenarnya? Berbagai pertanyaa n berjejal memenuhi otak dan menuntut jawaban. Tanah yang ia pijak masih normal , tidak berubah menjadi lahar atau padang pasir. Rumah-rumah pun masih tampak seperti biasa. Tidak ada yang berubah. Tapi ke mana mereka? Ke mana semuanya? Ada apa dengan kota ini. Atau pertanyaannya, apa yang terjadi dengan diriku?

PANDEMI PERGI, KAMI BERANGKAT

Hidup adalah perjalanan, maka sering-seringlah berjalan. Melangkahkan kaki, melihat dunia. Kemudian ukuran perjalanan, bukanlah seberapa jauh jarak yang kita tempuh. Melainkan seberapa banyak pelajaran dan hikmah yang kita dapat. Kemudian dengan itu, dapat merubah cara pandang kita menjadi lebih baik dan lebih luas. Melihat sawah di belakang rumah, berkunjung ke pasar, berziarah ke makam juga merupakan sebuah perjalanan. Tak perlu tergesa berpikir terlalu jauh untuk piknik ke luar negeri dan menjadi turis—meskipun ini juga menjadi cita-cita saya. Mulai saja dari yang dekat. Seratus meter, dua ratus meter dari rumah untuk mengenal keadaan sekitar, menggerakkan badan dan pikiran. Sebab, salah satu esensi sebuah perjalanan adalah bergerak, ‘membaca’ dan mengenal. Melihat dan mendengar. Kita belajar. Tholabul ilmi. Kita belajar dari mana saja. Dari apa yang kita lihat, dengar dan rasakan. Dan alam yang luas ini, salah satu guru terbaik. Alam takambang menjadi guru, kata salah satu pepatah...